Selasa, 24 Januari 2012

sistem mikroprosesor

  1. jelaskan mikrokontroler 89s51?merupakan salah satu jenis mikrokontroler CMOS 8 bit. yang memiliki performa seperti 89C51 hanya saja port serial full suplex, 2 timer/counter 64 bit dan rangkaian osilator interval.
  2. penjelasan setiap blog arsitektur ? fungsi dari tiap" pin dapat dikelompokan menjadi sumber tegangan. kristal, kontrol dan I/O. disamping itu mokrokontroler ini dpat ditambahkan sebuah minimum memori eksternal. dari kedelapan line, dapat digunakan sebagai suatu unit yang berhubungan keperangkat pararel seperti printer, pengubah digital ke analog, dan sebagainya, atau setiap line dapat mengoperasikan sendiri ke perangkat single bit seperti saklar, LED, transistor, salenord, motor dan speaker. mikrokontroler keluarga MCS-51 mempunyai 40 kaki, 32 kaki diantaranya yaitu kaki untuk keperluan port pararel. satu port terdiri dari 8 kaki dengan demikian 32 kaki tersebut membentuk 4 buah port pararel yang dikenal sebagai port 0, port 1, 2, dan3.
  3. jelaskan organisasi memori pada mikrokontroler 89S51? a> memori program = memiliki ruang alamat memori data dan program yang terpisah. memori program adalah tempat program (binary program). b> memori data = tempat menyimpan semua data" yang dibutuhkan untuk proses program. semua keluarga MCS51 selalu mempunyai memori data dalam (internar data memori) akan tetapi kapasitansi berbeda yaitu 256 byte dan 384 byte. c> flash perom AT 89S51 = teknologi terbaru ROM yang diperkenalkan oleh berbagai perusahaan semikonduktor. IC MC51 dapat dianggap IC flash Perom. d> Daerah Indirect Addres = yaitu lokasi memori data yang diakses dengan cara penunjukan alamat yang tidak langsung. e> daerah direct addresing = lokasi memori data yang diakses dengan cara langsung menuliskan alamatnya. f> daerah memori data dari alamat 00h-ffh 
  4. program menjumlahkan 
$mod51
mov A, @ R0
add A, @R1
add A, @R3
ret
end

program membagi
$mod51
mov A, @R1
mov B, A
mov A,@R0
div A:B
mov @R2,A
mov A, @R2
mov B,A
mov A,@R2
div A:B

program mengalikan

$mod51
mov A,@R0
and A,@R1
And A, @R3
ret 
end
Ret

Rabu, 11 Januari 2012

latihan SISMIK

  1. Jelaskan Perbedaan Mikroprosesor 8051 dengan 89C51?  intel 8051 => arsitektur modivikasi hardvard, alamatnya terpisah u/ memori dan data, memiliki 128byte memori internal, bisa mengalamati hingga 64K memori eksternal u/ data. 89C51 => Memiliki Flash PEROM 4Kb RAM eksternal dgn kapasitas 128x8bit, jenis mikrokontroler CMOS 8bit, 32 port I/O yang dibagi menjadi 4 buat port dengan 8 jalur I/O, terdapat sebuah sereal port dengan kontrol serial full duplex, dua timer/counter 16bit dan rangkaian osilator internal.
  2. Jelaskan Perbedaan Antara Direct Addressing dengan Indirect Addressing? Berikan Contohnya! direct addressing=> lokasi memori data yang diakses dengan cara langsung menuliskan alamat lokasi memorinya. contoh : MOV 30H,#3H (Lokasi memori data yang beralamat 30H diisi data 3H. indirect addressing => lokasi memori yang diakses dengan menunjukkan alamat secara tidak langsung. contoh: MOV 80H,#11H, MoV R0, #80H, Mov @R0,#22H
  3. .       Jelaskan 6 Mode pengalamat pada Mikrokontroller  89C51 serta dilengkapi dengan contoh modelnya!
    ·         Direct Addressing (Pengalamatan Langsung)Operand Sumber berisi alamat data. Contoh : Mov A, 7FH
    ·         Indirect Addressing (pengalamat tidak langsung) Oprand sumber berisi alamat memori data yang datanya menunjukkan alamat data yang dimaksud. Contoh; ADD, @R0.
    ·         Register Addressing, operand adalah register yang berisi data.  Contoh: Mov A, R1
    ·         Immediated Addressing, operand berisi data langsung yang akan di transfer. Contoh MOV A, #12H
    ·         Index Addressing, metode pengalamatan ini hanya digunakan pada memori program, yaitu untuk mengambil data dengan menggunakan DPTR atau program Counter sebagai alamat dasarnya (base of table) dan menggunakan akumulator sebagai alamt relatifnya (table entry number) contoh MOVC A,@A+DPTR atau MOVC A, @A+PC.
    5.       Bila program status word berisi 18H, yang terdapat pada RAM Internal 89C51 bagian register berapa yang terpilih? 3
    RSI
    rso
    Reg Bank
    Address
    0
    0
    0
    00H-07H
    0
    1
    1
    08H-0FH
    1
    0
    2
    10H-17H
    1
    1
    3
    18H-1FH


    7.       Jelaskan fungsi dari pin PSEN dan ALE, EA pada mikrokontroler 89C51!
    ·         PSEN (KAKI 29)(PROGRAM STORE Enable)è merupakan sinyal pengkontrolan yang membolehkan program memori eksternal masuk kedalam bus selama proses pemberian/pengambilan instruksi.
    ·         ALE/PROG (kaki 30)(Address Latch Enable) berfungsi untuk menahan alamat memori eksternal selama pelaksanaan instruksi, sedangkan PROG berfungsi sebagai masukan pulsa program selama penulisan/pemograman Flash PEROM
    ·         EA/Vpp(kaki 31), Eksternal Access Enable, jika di hubungkan dengan ground, mikrokontroler akan mengesekusi program dari memori eksternal lokasi 000h hingga FFFh, sedangkan bila dihubungkan dengan Vcc mikrokontroler akan mengakses secra internal
    9.       Jelaskan yang dimaksud idle mode dan power down mode pada mikrokontroler  89C51!
    ·         Mode Idle èmemungkinkan CPU berhenti, tetapi RAM, Timer/Counter, Serial Port, dan Interupsi tetap dan dapat berfungsi
    ·         Power Down Mode è memungkinkan RAM tetap menyimpan isinya, mematikan osilator dan fungsi yang lainnya sampai kemudian ada riset.

     1.       Program lampu flip flop pada port 0
                    $mmod51
    Mulai     mov p0,#0ffh
    Call dellay
    Mov p0,#0
    Jmp mulai
    ;sub rutin delay
    Delay;   mov r0,#0
    Delay1: mov r1,#0
                    Djnz r1,$
                    Djnz r0, delay 1
                    Ret
                    End
    2.       Program lampu flip flop pada port 1
    $mod51
    Mulai:   mov p0,#00fh
                    Call delay
                    Mov p0,#0f0h
                    Call delay
                    Jmp mulai
    ; sub rutin delay
    Delay:   mov r0,#0
    Delay1: mov r1,#0
                    Djnz r1,$
                    Djnz r0, delay 1
                    Ret
                    end
    3.       Program lampu berjalan pada port 0
    $mod51
    Mulai :  mov p0,#11111110b
                    Call delay
    mov p0,#11111101b
                    Call delay
    mov p0,#11111011b
                    Call delay
    mov p0,#11110111b
                    Call delay
    mov p0,#11101111b
                    Call delay
    mov p0,#11011111b
                    Call delay
    mov p0,#10111111b
                    Call delay
    mov p0,#01111111b
                    Call delay
    Jmp mulai
    ; sub rutin delay
    Delay:   mov r0,#0
    Delay1: mov r1,#0
                    Djnz r1,$
                    Djnz r0, delay 1
                    Ret
                    end

Selasa, 10 Januari 2012

Operasi Sistem Tenaga Listrik

Bahan Kuliah Pa Yadi Muliadi


KERANGKA MATERI
  • Konsepdasaroperasi sistem tenaga elektrik
  • Pola perhitungan biaya produksi energi listrik
  • Model economic dispatch
  • Permasalahandanpemecahanmasalahunit commitment
  • Kendala dan Gangguan dalam sistem operasi
  • Teknik optimisasi sistem tenaga listrik
  • Teknik optimisasi linier sistem tenaga listrik
  • Teknik optimisasi nonlinier berbatas
KONSEP DASAR OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
  • Proses pembangkitan tenaga listrik
  • Penyaluran (transmisis) tenaga listrik
  • Distribusi
  • Pemodelan sistem tenaga listrik
  • Kendali sistem tenaga secara umum
  • Polaoptimisasisistemsecaraumum
POLA PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI ENERGI LISTRIK
  • Biaya untuk beberapa pembangkit PLTA,PLTU,PLD PLTS,PLTG,PLTB
  • Perhitungan ekonomis
  • Menyusun pola dan menghitung biaya pembangkitan energi listrik
  • Mampumenentukanmacam-macambiayayang diperlukanuntukpembangkitan
MODEL ECONOMIC DISPATCH
Model numeris dasar
Komponen-komponen dasar pembangkitan
Analisis dan perhitungan ecomich dispatch
Definisi, tujuan, dan pola pada economic dispatch
AplikasiEDC (Economic Dispatch)
secara sederhana

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH UNIT COMITMMENT
Persamaan numeris dasar untuk unit commitment
Aplikasi persamaan Lag Grange
Pendekatan model dinamic programming
Polapermasalahan& pemecahanunit commitment
Model formula matematis suatu unit commitment
Unit commitment berbasis algoritma genetik

KENDALA DAN GANGGUAN DALAM SISTEM OPERASI
Kendala-kendala operasi pembangkit
Gangguan pada SUTT
Prosentase gangguan karena petir
Gangguan dalam gardu induk
Gangguan akibat beban lebih
Upaya-upaya mengurangi gangguan
Proses terjadinya gangguan akibat petir
Distorsi tegangan tinggi dan arus

TEKNIK OPTIMASI SISTEM TENAGA ELEKTRIK
Konsep Optimasi pada STE
Konsep maksimisasi
Konsep minimisasi
Teknik optimisasi (Maksimisasi/Minimisasi) sistem tenaga listrik
Mampumenterjemahkansuatukasuskedalamfungsimatematissederhana

TEKNIK OPTIMASI LINIER SISTEM TENAGA ELEKTRIK
Konsep optimasi pada STE
Metoda-metoda optimasi dalam STE
Pemrograman Linear
Implementasikasuskedalamfungsimatematislinier simultan
Model pendekatanoptimisasilinier sederhana

TEKNIK OPTIMASI NONLINIER TERBATAS
Konsep optimasi non linear
Persoalan-persoalan sistem tenaga listrik non-linear.
Model kasus berbatas ke dalam fungsi matematis nonlinier
Konsep berbatas dengan optimisasi nonlinier


Minggu, 08 Januari 2012

Gardu Induk

Definisi
  British   Standard 162: 1961, menyatakan Gardu Induk (Substation / switchgear) , dalam istilah umum meliputi peralatan penghubung – pemutus (switching devices) , termasuk juga peralatan perlengkapannya kontrol (kendali), pengukuran, pengamanan dan peralatan peralatan pengaturannya  dengan konstruksi interkoneksi dan penopang yang berhubungan dengannya..
 
  Sedangkan switching devices  didefinisikan meliputi circuit breakers ( pemutus daya ), disconnecting switches (pemisah), isolator, fuses (sekring) dan peralatan pengetanahan..
 Joseph Basilesco, dalam makalahnya Substation Design yang terdapat dalam Standard Handbook for Electrical Engineers, dan juga Bonggas L. Tobing dalam bukunya Peralatan Tinggi, disamping definisi BS 162: 1961 diatas, memasukkan juga Transformator Daya ( Step Up ataupun Step down), sebagai bagian / komponen Gardu Induk
 Dengan demikian sesuai (Joseph Basilesco), komponen komponen listrik Gardu Induk meliputi:
  Circuit Breakers, Disconnecting Switches, Grounding switches, Current transformers, Potential transformers or capacitor voltage transformers, Coupling capacitors, Line traps, Lightning arresters and/or gaps, Power transformers, Shunt reactors, Current-limiting reactors, Station buses and insulators, Grounding system, Series capacitors, Shunt capacitors .
Klasifikasi Jenis
  Gardu Induk ( GI ) diklasifikasikan sesuai dengan konstruksinya : jenis pasangan-luar, jenis pasangan-dalam, jenis pasangan-setengah luar, jenis bawah-tanah, jenis mobile, dan sebagainya .
GI jenis pasangan luar;
  terdiri dari peralatan tegangan tinggi pasangan luar, misalnya transformator utama, peralatan penghubung ( switch gear), dan sebagainya., yang mempunyai peralatan kontrol pasangan-dalam; seperti meja penghubung ( switch-board) dan batere.
  GI transmisi, yang mempunyai kondensator sinkron pasangan-dalam pada sisi tersier trafo utama dan trafo pasangan dalam, pada umumnya disebut juga sebagai jenis pasangan luar. Jenis pasangan luar memerlukan tanah yang luas. Namun biaya konstruksinya murah, dan pendinginannya mudah. Karena itu GI jenis ini biasa dipakai di pinggir kota dimana harga tanah murah.
Dalam GI jenis pasangan dalam,
  baik peralatan tegangan tinggi, seperti trafo utama, peralatan penghubung dan sebagainya, maupun peralatan kontrolnya, seperti meja penghubung dan sebagainya, terpasang di dalam. Meskipun ada sejumlah kecil peralatan terpasang diluar, GI ini disebut juga sebagai jenis pasangan dalam.
  Jenis pasangan dalam dipakai di pusat kota, dimana harga tanah mahal, dan di daerah pantai di mana ada pengaruh kontaminasi garam. Di samping itu jenis ini mungkin dipakai untuk menjaga keselarasan dengan daerah sekitarnya, juga untuk menghindari kebakaran dan gangguan suara.   

•Bila sebagian dari peralatan tegangan tingginya dipasang di bawah tanah, GI itu dapat disebut jenis pasangan-setengah-bawah-tanah(semi-underground type).
Dalam GI jenis setengah-pasangan-luar ( semi-outdoor substation), sebagian dari peralatan tegangan tingginya terpasang di dalam gedung. GI ini disebut juga GI  jenis setengah-pasangan-dalam. Untuk GI jenis ini dipakai bermacam-macam corak dengan pertimbangan-pertimbangan ekonomis, pencegahan kontaminasi garam, pencegahan gangguan suara, pencegahan kebakaran dan sebagainya.
Dalam GI jenis-pasangan-bawah-tanah hampir semua peralatan terpasang dalam bangunan bawah-tanah. Alat pendinginnya biasa terletak diatas tanah. Kadang kadang ruang kontrolnya juga ada diatas tanah. Di pusat kota dimana tanah sukar didapat, jenis pasangan-bawahtanah ini dapat dipakai, misalnya dibagian kota yang sangat ramai, di jalan-jalan pertokoan dan di jalan-jalan dengan gedung gedung bertingkat tinggi. Kebanyakan GI ini dibangun dibawah jalan raya.
GI jenis mobil diperlengkapi dengan peralatan diatas kereta hela ( trailer) atau semacam truck. GI mobil ini dipakai dalam keadaan ada gangguan di suatu GI, guna pencegahan beban-lebih berkala dan guna pemakaian sementara di tempat pembangunan. GI ini banyak juga dipakai untuk kereta listrik. Untuk penyediaan tenaga listrik, GI ini tidak dipakai secara luas, melainkan sebagai transformator atau peralatan penghubung yang mudah dipindah-pindah diatas kereta hela atau truck untuk memenuhi kebutuhan dalam keadaan darurat. 


•Disamping itu ada yang disebut gardu satuan ( unit substation) dan gardu jenis peti ( box type substation). Gardu satuan adalah gardu-pasangan-luar yang dipakai sebagai ganti transformator 3 phasa dan lemari gardu distribusi (ialah yang disebut gardu-hubung tertutup atau gardu hubung metal clad ). Gardu jenis peti adalah gardu distribusi untuk tegangan dan kapasitas yang relatip rendah dan sama sekali tidak dijaga. Ini dipakai untuk desa desa pertanian atau desa nelayan dimana kebutuhannya kecil dan merupakan beban yang tidak begitu penting. 


Hubungan Ril ( Bus) Utama.
  Skema GI yang dipilih menentukan pengaturan pemasangan lisrik dan fisik peralatan peralatan penghubung-pemutus (switching equipment). Skema pemasangan busbar ( ril) yang berbeda ditentukan dari faktor faktor yang diutamakan antara faktor keandalan, ekonomis, keamanan dan kesederhanaan sebagaimana dijamin berdasarkan fungsi dan kepentingan gardu induk tersebut.
Skema hubungan ril yang umum digunakan adalah:
  Single bus ( satu ril), Double bus, double breaker ( sistem 2-ril 2-pemutus beban), Main and transfer bus ( sistem ril utama dan pindah ), Double bus single breaker (sistem 2-ril 1-pemutus beban), Ring bus ( ril gelang),Breaker and a half ( sistem 1,5 pemutus-beban), Sistem tanpa ril


Single Bus ( Ril tunggal)
  Sistem ini tidak lazim di pakai. Ketergantungan pada satu ril utama dapat mengakibatkan keluarnya sistem secara serius dalam hal terjadinya kegagalan kerja ril atau pemutus beban. Untuk melakukan pemeliharaan atau pekerjaan penambahan ril, sistem perlu dimatikan lebih dahulu. Walaupun sistem rele proteksi adalah relatif sederhana, skema ril tunggal ini dianggap tidak fleksibel dan dapat mengakibatlkan keluarnya sistem secara keseluruhan.




Gambar sistem riil tunggal


Double bus, double breaker ( ril ganda- 2 pemutus)
  Ril ganda 2-pemutus, memerlukan dua pemutus untuk masing masing rangkaian penyulang. Dalam keadaan normal masing masing rangkaian dihubungkan ke kedua ril. Dalam hal tertentu, setengah rangkaian dapat dioperasikan pada masing masing ril. Dalam hal ini gangguan pada bus atau pemutus bisa mengakibatkan hilang / putusnya setengah rangkaian Letak ril utama harus sedemikian rupa sehingga dapat mencegah gangguan menular pada ril yang lain..Penggunaan dua pemutus untuk setiap rangkaian, menyebabkan mahalnya skema ini. Akan tetapi  skema ini mempunyai keandalan yang tinggi ketika semua rangkaian dihubungkan kerja pada kedua ril.


Ril ganda – 2 pemutus



 Main and transfer bus ( sistem ril utama dan pindah )
•Skema main and transfer bus ini merupakan skema ril tunggal dengan menambahkan suatu ril pindah. Suatu bus tie breaker tambahan disediakan untuk menyambung ril utama dengan ril pindah. Sehingga dapat bekerja bersama-sama.
•Ketika pemutus tenaga dilepaskan untuk pemeliharaan , digunakan rangkaian bus tie breaker untuk menjaga rangkaian tersebut tetap berenergi / tetap mempunyai daya. Jika rele proteksi tidak ikut dipindahkan, sistem rele bus-tie harus sanggup mengamankan saluran transmisi atau generator generator. Hal ini membuat sistem ini dianggap tidak memuaskan karena jeleknya selektivitas sistem rele proteksi.
•Ril Utama – pindah


Double bus single breaker ( ril ganda 1- pemutus)
  Skema ini menggunakan 2 ril utama, dan masing masing rangkaian dilengkapi dengan dua pemisah yang dapat dipilih. Rangkaian bus-tie dihubungkan ke kedua ril tersebut, dan ketika dihubungkan, memungkinkan transfer  suatu penyulang dari satu ril ke ril yang lain tanpa perlu kehilangan daya  rangkaian penyulang dengan cara mengoperasikan switch switch pemisah yang dapat dipilih.Rangkaian dapat semuanya dioperasikan dari ril no 1, atau setengah dari rangkaian dapat dioperasikan dari ril yang lain.. Dalam  hal yang pertama, GI akan mengalami keluar dari pelayanan jika ril atau pemutus mengalami gangguan. Dalam hal yang kedua, setengah rangkaian akan hilang jika ril atau pemutus mengalami gangguan.
Dalam beberapa hal rangkaian dapat dioperasikan dari  kedua ril ( ril no 1 dan ril no 2), dan pemutus bus-tie secara normal dioperasikan tertutup. Untuk operasi macam ini, diperlukan rele pengaman yang sangat selektif untuk mencegah terjadinya total hilang daya ketika terjadi gangguan pada  salah satu ril.
•Pengerjaan switch pemutus hubungan menjadi cukup sering dilakukan, dengan kemungkinan kesalahan operator, kecelakaan dan kemungkinan matinya GI. Skema rilganda 1-pemutus ini buruk keandalannya dan tidak biasa  digunakan pada GI yang penting
Ril ganda satu pemutus

Ring bus ( ril gelang )
  Dalam skema ril gelang, pemutus pemutus tenaga disusun dalam bentuk gelang dengan rangkaian rangkaian keluaran  dihubungkan antara pemutus pemutus tenaga tersebut.. Jumlah rangkaian keluar sama dengan jumlah pemutus tenaga. Dalam kerja normal, seluruh pemutus dalam keadaan tertutup.Dalam hal terjadi suatu gangguan rangkaian, dua pemutus tenaga terbuka otomatis ( tripped). Dalam kejadian dimana satu dari pemutus tersebut  gagal bekerja untuk mengeluarkan gangguan tersebut, suatu rangkaian tambahan akan dibuka ( tripped)., dengan mengerjakan rele cadangan “gangguan pemutus”( breaker-failure backup relays). Pada waktu dilakukan pemeliharaan pemutus, rangkaian gelang terputus, tapi seluruh sistem tetap bekerja..
Rangkaian rangkaian keluaran yang dihubungkan ke gelang tersebut, disusun sedemikian rupa sehingga sumber sumber bekerja bergiliran melayani beban. Untuk keadaan dimana suatu rangkaian tambahan keluar dari system, saklar pemisah dapat dibuka, dan gelang dapat tetap ditutup.. Pada beberapa kondisi kerja ataupun pada waktu pemeliharaan, tidak diperlukan perubahan pada rele rele proteksi
•Skema ril gelang adalah ekonomis , mempunyai keandalan yang baik, kerja yang aman, fleksibel, dan biasanya dipandang cukup baik untuk suatu gardu induk yang penting, sampai dengan lima rangkaian keluaran. Rele rele proteksi dan rangkaian peyambungan kembali otomatis lebih rumit dari skema skema yang telah dibahas terlebih dahulu. Adalah merupakan kebiasaan yang umum, untuk membangun gardu induk besar pertama.kali dengan skema ring gelang. Untuk lebih dari lima rangkaian keluaran,  skema ring gelang tersebut biasanya ditingkatkan menjadi skema system 1,5 pemutus beban ( breaker and a-half scheme).. 


Sistem 1½ pemutus beban


Skema 1,5 pemutus ( gambar diatas), kadang kadang disebut sebagai skema 3 saklar, mempunyai tiga pemutus tenaga diantara busbar busbar utama. Dua rangkaian keluaran dihubungkan antara ketiga pemutus tenaga tersebut., karena itu disebut sebagai satu setengah pemutus. Pola bentuk ini diulangi sepanjang busbar utama, sedemikian sehingga 1,5 pemutus digunakan untuk setiap rangkaian keluaran.
  Sistem 1,5 pemutus jauh lebih mahal dari pada skema skema yang lain, kecuali skema ganda – dua pemutus.  Akan tetapi skema 1,5 pemutus lebih baik dalam hal fleksibilitas, keandalan dan keamanan kerja. Rele rele proteksi dan skema penyambungan kembali otomatis jauh lebih rumit ( complex) dari pada skema skema lainnya.
Sistem tanpa ril
  Akhir akhir ini , sistem unit ( gambar di hal berikut) dengan menghilangkan ril mulai banyak dipakai karena adanya kemajuan dalam keandalan alat alat, meluasnya system transmisi bawah tanah di kota-kota, dan penyederhanaan instalasi karena sukarnya memperoleh tanah.
 Sistem tanpa Ril